Aku Akan Bertahan
Dalam Perbedaan Ini
Aku dan kakak bisa dibilang tik pernah akur. Dimana ketika
ada masalah kecil, masalah itu selalu dibesar-besarkan. Tidak ada yang mengalah
di antara kami, keduanya sama-sam egois.
Ibu selalu marah. Ketika kami sedang bertengkar. Mungkin,
karna ibu terlalu lelahndengan sikap kami yang terlalu kekanak-kanakan.
Aku merasa sedih, ketika ibu selalu membela kakak, ketika
kami bertengkar, padahal yang salah itu bukan aku. Tetapi aku hanya bersabar,
walaupun sedikit memiliki rasa dendam, tapi aku berusaha menghapus dendam itu,
demi keharmonisan keluarga. Sebenarnya, aku ingin marah pada ibu saat itu, tapi
aku masih menghargai ibu, aku masih mempounyai perasaan, karna mungkin nanti
ketika aku menjadi seorang ibu, aku akan mengalami konflik atau masalah seperti
ini.
Terkadang, aku merasa heran terhadap sikap kakakku. Jika
dirumah, aku merasa dianggap musuh, oleh kakakku sendiri. Bahkan, aku merasa
tidak di anggap sebagai adik oleh kakak, karna sikap kakakku yang mungkin
sangat keterlaluan. Karna itu, aku tidak betah jika dirumah ada kakak. Tetapi
ketika diluar, sikap kakak kepadaku sangat berbeda, dia sangat baik dan rendah
hati. Kami seperti layaknya kakak-adik yang lainnya.
Terkadang, aku juga rindu masa-masa saat aku dan kakakku
masih bercanda tawa bersama, dimana saat kakak yang sangat memperhatikan
keadaanku. Tetapi sekarang semuanya itu berubah, merasa seperti ada yang hilang
dalam diriku, bagaikan tak pernah ada yang memperhatikanku. Ku sangat
merindukan saat-saat kecil itu.
Saat itu, ayahku membelikan baju baru untukku, hatiku
sangatlah senang. Tetapi, akupun simpati melihat kakak, karna dia tak diberikan
baju baru untuknya, dan ayah hanya memberikan hadiah itu padaku saja. Akupun
tak tahu, jika ayah hanya memberikannya untukku, sedangkan kakak? Tidak diberi
baju baru.
Namun, beberapa hari kemudian. Kakakku diberi hadiah oleh
ibu yaitu baju baru, dan ketika itu aku sangat iri kepada kakakku, karna aku
tak diberi apapun oleh ibu. Namun, waktu itu ibu bilang padaku “kapan-kapan saja jika kamu mau, kamu kan
baru saja kemarin diberi hadiah oleh ayah, sedangkan kakakmu tidak”. Aku
hanya terdiam saat ibu berkata seperti itu, aku mengerti, ibu melakukan semua
itu karna takut kalau kakak merasa dibeda-bedakan oleh ayah. Tetapi jika seperti
itu, aku merasa yang dibeda-bedakan oleh ibu dan ibu tidaklah adil padaku.
Padahal ku tahu ia sangatlah baik, selalu memperhatikan keadaanku. Tetapi mungkin
semua ini hanya perasaanku saja, bahwa ibu tidak adil padaku.
………………………………………………………………………………………….
Beberapa minggu kemudian, kakakku melangsungkan
pernikahannya. Dan saat itu akupun mulai merasa kehilangan dirinya, karna ku
merasa mulai akrab dan sayang padanya.
Dikala, pernikahan berlangsung akulah yang paling dekat dengannya, dan serasa tak ingin ditinggalkan selangkah olehnya.
Dikala, pernikahan berlangsung akulah yang paling dekat dengannya, dan serasa tak ingin ditinggalkan selangkah olehnya.
Namun, aku sebagai adiknya sangatlah bahagia dan merasakan
kebahagiaan di masa lalu bersama keluarga yang sangat harmonis. Tanpa terdengar
lagi pertengkaran sedikitpun.
------__TERIMA KASIH KAKAK, AKU MENCINTAIMU DAN AKU MERINDUKANMU__------
By : Fithriyani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar