Minggu, 23 Februari 2014

Aku Menyayangimu Dan Akulah Yang Selalu Merindukanmu


Aku Akan Bertahan Dalam Perbedaan Ini
Aku dan kakak bisa dibilang tik pernah akur. Dimana ketika ada masalah kecil, masalah itu selalu dibesar-besarkan. Tidak ada yang mengalah di antara kami, keduanya sama-sam egois.
Ibu selalu marah. Ketika kami sedang bertengkar. Mungkin, karna ibu terlalu lelahndengan sikap kami yang terlalu kekanak-kanakan.
Aku merasa sedih, ketika ibu selalu membela kakak, ketika kami bertengkar, padahal yang salah itu bukan aku. Tetapi aku hanya bersabar, walaupun sedikit memiliki rasa dendam, tapi aku berusaha menghapus dendam itu, demi keharmonisan keluarga. Sebenarnya, aku ingin marah pada ibu saat itu, tapi aku masih menghargai ibu, aku masih mempounyai perasaan, karna mungkin nanti ketika aku menjadi seorang ibu, aku akan mengalami konflik atau masalah seperti ini.
Terkadang, aku merasa heran terhadap sikap kakakku. Jika dirumah, aku merasa dianggap musuh, oleh kakakku sendiri. Bahkan, aku merasa tidak di anggap sebagai adik oleh kakak, karna sikap kakakku yang mungkin sangat keterlaluan. Karna itu, aku tidak betah jika dirumah ada kakak. Tetapi ketika diluar, sikap kakak kepadaku sangat berbeda, dia sangat baik dan rendah hati. Kami seperti layaknya kakak-adik yang lainnya.
Terkadang, aku juga rindu masa-masa saat aku dan kakakku masih bercanda tawa bersama, dimana saat kakak yang sangat memperhatikan keadaanku. Tetapi sekarang semuanya itu berubah, merasa seperti ada yang hilang dalam diriku, bagaikan tak pernah ada yang memperhatikanku. Ku sangat merindukan saat-saat kecil itu.
Saat itu, ayahku membelikan baju baru untukku, hatiku sangatlah senang. Tetapi, akupun simpati melihat kakak, karna dia tak diberikan baju baru untuknya, dan ayah hanya memberikan hadiah itu padaku saja. Akupun tak tahu, jika ayah hanya memberikannya untukku, sedangkan kakak? Tidak diberi baju baru.
Namun, beberapa hari kemudian. Kakakku diberi hadiah oleh ibu yaitu baju baru, dan ketika itu aku sangat iri kepada kakakku, karna aku tak diberi apapun oleh ibu. Namun, waktu itu ibu bilang padaku “kapan-kapan saja jika kamu mau, kamu kan baru saja kemarin diberi hadiah oleh ayah, sedangkan kakakmu tidak”. Aku hanya terdiam saat ibu berkata seperti itu, aku mengerti, ibu melakukan semua itu karna takut kalau kakak merasa dibeda-bedakan oleh ayah. Tetapi jika seperti itu, aku merasa yang dibeda-bedakan oleh ibu dan ibu tidaklah adil padaku. Padahal ku tahu ia sangatlah baik, selalu memperhatikan keadaanku. Tetapi mungkin semua ini hanya perasaanku saja, bahwa ibu tidak adil padaku.
………………………………………………………………………………………….
Beberapa minggu kemudian, kakakku melangsungkan pernikahannya. Dan saat itu akupun mulai merasa kehilangan dirinya, karna ku merasa mulai akrab dan sayang padanya.
Dikala, pernikahan berlangsung akulah yang paling dekat dengannya, dan serasa tak ingin ditinggalkan selangkah olehnya.
Namun, aku sebagai adiknya sangatlah bahagia dan merasakan kebahagiaan di masa lalu bersama keluarga yang sangat harmonis. Tanpa terdengar lagi pertengkaran sedikitpun.

------__TERIMA KASIH KAKAK, AKU MENCINTAIMU DAN AKU MERINDUKANMU__------

By : Fithriyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar