Sabtu, 01 Maret 2014

Tak Seindah Yang Dibayangkan


Namaku adalah Faisha dan inilah kisahku…
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Aku mempunyai seorang teman yang bernama Diki, pada saat itu dia masih mempunyai hubungan dengan teman sekelasku, yang bernama Ina. Kedua pasangan ini sedang mempunyai masalah di antara keduanya. Dan pada saat itu pula ternyata Diki diam-diam menyimpan rasa suka padaku.
Esok harinya kami kembali melakukan kegiatan seperti biasanya, yaitu pergi ke sekolah. Namun, tak biasanya Diki datang lebih awal. Dan aku terkejut ketika ku melakukan piket di pagi hari, dia mendadak menghampiriku dengan ekspresi yang takkan pernah kulupakan, dia tersenyum padaku dengan manisnya.
Dia mencoba mengajakku berbicara dan pergi jalan-jalan sebelum bel masuk berbunyi. “Faisha, bisakah kita bicara sebentar?” Tanya Diki.
“iya bisa, apa yang ingin kamu bicarakan??” jawabku…
“heem..,, gak jadi aah takut kamu jaddi kegeeran” Ujar Diki (dengan tawa dan senyumnya yang manis membuatku tak sadarkan diri)
Namun, karna rasa takut dan maluku yang membuatku membuang muka dan pergi untuk menyelesaikan piket pagiku..
{Bunyi bel sekolah bordering dengan keras}, semua siswa masuk dan memulai pembelajaran seperti biasa.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Setelah aku masuk kelas  dan mengikuti pelajaran pertama suasana di pagi hari yang indah, aku sangat semangat sekali untuk belajar dan di kelas diki pun terus memandangiku aku terus kegeeran dan tersipu malu, pelajaran pertama pun usai.
Ketika pelajaran ke dua guru mata pelajaran tersebut tidak bisa hadir karna ada urusan yang tidak bisa di tinggalkan, dan aku pun bergegas untuk pergi ke kantin bersama teman-teman lainnya, suasana di kantin sangat ramai, mataku tertuju pada kursi kosong di yang ada di pojok sana, tiba-tiba
Ketika  di jalan diki pun memanggilku dan mengajak pulang bersama, lalu diki pun mengajakku ketaman untuk mengobrol, ketika di taman aku dan diki duduk di pinggir danau yang luas nan indah, tiba-tiba terdengar suara buru berkicau di atas pohon , suasana pun menjadi sangat romantis, dan diki pun menatap ku sambil mengatakan “faisha kenapa yah tadi malam aku mimpiin kamu ?? dan semenjak itu aku merasa suka kepadamu, bagaimana jawaban mu??” aku pun menjawab “eumm maaf ya dik aku gak bisa ,” setelah itu sikap diki jadi berbeda kapadaku… mungkin karna diki merasa kecewa dengan jawaban yang aku berikan ,,
Pada saat itu aku tersadar aku telah menyia-nyiakan orang yang benar-benar menyayangiku . saat orang itu meninggalkan aku untuk cinta yang lain.

“RINDU YANG TAKAN PERNAH TERLUPAKAN”


Cahaya keemasan matahari dan hembusan angin sore membuat daun-daun kecil berguguran di pinggir danau yang menyilaukan pandanganku terus menatap danau di depanku .hari itu aku sangat senang sekali karna sebuah koas lukis yang bertuliskan namaku” RASI” yah bisa di bilang pelukis gituh deh,hidup ini akan lebih berarti dengan  seorang sahabat yang ada di sampingku hidup ini terasa indah dan menyenangkan, terdengar suara indah nan merdu terdengar di kendang telingaku semakin jelas dan semakin dekat suara indah nan merdu itu,dan aku pun melihat kesana kemari tetapi tak ada seorangpun , mungkin itu hanya perasaan ku saja ,dan aku pun mengkemas barang-barang dan aku pun langsung menemui sahabatku yang sangat ramah nan baik hati, dengan melewati komplek rumah yang banyak sekali pohon yang rindang  sepanjang jalan, biasanya sebelum aku pulang biasanya aku melihat sahabat  sedang bermain biola di bawah pohon dekat rumah aku biasanya mengobrol dan saling curhat canda tawa pasti meliputi ku bahkan aku biasanya sampai lupa waktu dan dia namanya” INDRI” gadis imut dan suka menolong siapapun yang sedang kesusahan, apa lagi ketika melihat ada binatang yang di sakitti pasti dai akan menolongnya, Cahaya  Matahari  mulai redup dan aku pun langsung bergegas pulang  takut  kena ocehan mamahku yang super cerewed, aku langsung mandi dan beristirahat, ketika aku berbaring di tempat  tidur HP ku berdering ternyata sahabatku menelfonku
“hallo rasi “, indri
“hallo juga indri, why ???” aku
“Coba kamu keluar sebentar” indri
“lah emang mau ngapain..???” aku sambil bingung
“lah ko kamu bisa lupa sih sekarangkan bulan purnama, biasanyakan kita selalu melihat bulan purnama di bawah pohon dekat rumah, bulan purnama yang sangat indah cahayanya bagaikan hidup kita yang selalu terang”indri
“ohhh ia lupa,baik ok..okk ma’af aku lupa, eh seperti biasa kamu bawa biola kamu yah ….???”aku
“ok baik “indri
Aku dan indri pun terus menatapi bulan tersebut tampa henti memandanginya, dengan di iringi suara biola yang merdu nan indah menambah suasana semakin indah.
“hidup ini bagaikan bulan punama kadan kita berpijar dengan apa yang kita miliki dan kadang hidup kita pun gelap bagaikan bulan purnama, gelap ketika kita mempunyai masalah yang sangat berat dan susah sekali untuk memcahkannya, dan hidup terasa cerah ketika kita tidak memiliki masalah dan banyak sekaili orang yang kita sayangi ada di dekat kita, kaya kamu sekrang kamu ada di sampingku sahabat yang selalu menemaniku”kata indri sambil menatap bulan purnama
“ia benar banget in semua perkataan kamu benar dalam kehidupaan ini kita bisa berpijar dan gelap bagaikan bulan purnama, ehh makasihh loh,aku jadi malu di bilang selalu ada di sampingmu” rasi sambil menatap bulan dengan pipi merah
‘‘ehh sudah malam banget kita pulng yukk besok kan sekolah “indri
‘‘ia udaranya pun semakin dingin, yu ah kita pulan entar aku di marahin ibuku yang super cerewed, kita kan gadis perawan dan masih anak SMA gkk baik malam-malam di luar”.aku  *
Haripun berganti cahaya bulan pun menghilang seketika, hari baru semangat baru impian baru kenagan baru.
“Aduh enak banget nih tidur,aku jadi gk sabar ingin cepat ke sekolah semoga aku mendapat kan kenangan manis di sekolah aku harap canda dan tawa menyelimutiku “  *
Ketika aku bermain selagi jam pelajaran istirahat, aku dan sahabatku indri sering duduk di taman sambil melukis dan bermain biola.
Ketika aku dan indri asik memainkan hobi masing-masing, tiba-tiba indri pingsan tak sadarkan diri . aku sangat cemas dan sangat panik, aku langung membawa indri ke ruang UKS, dan indri pun di periksa oleh dokter sekolah, tetapi indri masih  tak sadarkan diri dan doter sekolah pun langsung menyarankan kalau indri harus di bawa ke rumah sakit,*
Ketika indri di rumah sakit dan dokter sudah memeriksa, tak lama kemudian indri sadar.
“Di mana aku ,,,????”  indri sambil bingung dan terus memegang kepalanya
“Ade ada di rumah sakit” jawab dokter
“lah emang aku kenapa dok”indri
“ade gek papa kok Cuma kecapean saja sama banyak fikiran”dokter
“oh ia de kalau orang tua ade sudah dating, suruh keruangan dokter secepatnya”dokter
“baik dok, eh dok tadi selagi aku kesini ada sahabatku gakk??indri
“ohh ia ada dari tadi dia nungguin kamu, tuh sekarang ada diluar, dia kayanya sangat kawatir, sahabat ade ya ????” dokter
“Ia bener banget dok, dia sahabat baik aku, tolong ya dok panggil suruh kesini”indri
“oh ia baik”dokter
Dan dokter pun langsung memanggilku, dan aku segera masuk tak sabar ingin tau keadaan sahabat ku.
“Indri kamu sakit apa sihh???”aku
“gak kenapa-napa ko, kata dokter sih Cuma kecapean aja sama banyak fikiran”indri
“emmmmz syukur deh kalau baik-baik aja”indri
Dan keluarga indri pun datang.
“kamu kenapa ? kok bisa gini ?”kata ibu indri dengan muka pucat dn sangat cemas
“aku gak papa mah Cuma kecapean saja, oh ia mamah tadi kata dikter di suruh keruangan”indri
‘‘ya sudah mamah ke  ruangan dokter dulu”ibu indri
“ehh ia indri aku kesekoloh dulu ya”aku
“lah kok cepet banget, kamu disini aja temenin aku”indri
“pinginnya sihh seperti itu tapi gak bisa aku, belajar dulu, entar pulang sekolah aku pasti kesini lagi” aku
“yah baik lah, hati-hati di jalan “ indri
“ok siap bos, cepat sembuh” aku
Ktika aku mau keluar dari rumah sakit aku mendengar percakapan dokter sama ibu indri .*
“dok sebenarnya anak saya sakit apa??”ibu indri
“Ma’af sebelumnya bu tapi ibu harus ta bahwa anak ibu indri, hasil dari pemeriksaan laboratorium bahwa indri terkena penyakit  ‘ kangker darah’….”kata dokter
“apa kangker  dok ??!!!” ibu indri dengan sangat  terkejut
  aku pun sangat syok mendengar kabar ini, lantas aku berlari keluar dan menuju sekolah, ketika aku di kelas aku di Tanya oleh guruku
“Rasi kenapa kamu terus melamun, Tidak seperti biasanya, ada apa cerita ke ibu??”bu guru
“aku gk papa bu” jawab rasi
“yah baiklah kalau kamu gak kenapa-napa”bu guru
Aku masih terus mengingat penyakit sahabatku, dan aku duduk di meja yang biasa di tempati indri, dan aku menemukan secarik kertas yang bertuliskan “rindu yang takan pernah terlupakan “.  Dan aku terus merenungi apa makna dari kata itu *
Akhirnya sekolah sudah pulang akupun segera pulang dan ingin cepat-cepat kerumah sakit.
Ketika aku sampai di rumah dan tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras, aku pun langsun menuju di rumah sakit, ketika aku turun dari angkot yang berada di terminal, terminal ke rumah sakit cukup jauh.
Dan aku duduk di terminal sambil menunggu hujan reda, ketika aku duduk hp bordering, teryata ibu indri yang menelfonku
“dan ibu indri membri tau bahwa indri telah meninggal dunia..!!”
Aku sangat kaget dan terpukul, hujan tak aku hiraukan aku berlari ke rumah sakit dengan di guyur hujan, rumah sakit yang cukup jauh terasa sangat dekat  ,!! Aku berlari dengan tetesan air mata ..
Setelah aku sampai ke rumah sakit aku sangat tak kuat menerima semua ini aku tak  menyangka sahabat terbaikku meninggalkan ku secepat ini.. *
Hari itu bertepatan dengan bulan purnama , aku pun melihat bulan purnama seperti biasa tetapi hari ini terasa berbeda ku tak bisa menahan tetesan air mata ini dan aku selalu mengingat kenangan indah bersama indri, aku hanya bisa memendam “ RINDU YANG MENDALAM”



Karya: Dzulfikar S