Cahaya keemasan matahari dan hembusan angin sore membuat daun-daun kecil berguguran di pinggir danau yang menyilaukan pandanganku terus menatap danau di depanku .hari itu aku sangat senang sekali karna sebuah koas lukis yang bertuliskan namaku” RASI” yah bisa di bilang pelukis gituh deh,hidup ini akan lebih berarti dengan seorang sahabat yang ada di sampingku hidup ini terasa indah dan menyenangkan, terdengar suara indah nan merdu terdengar di kendang telingaku semakin jelas dan semakin dekat suara indah nan merdu itu,dan aku pun melihat kesana kemari tetapi tak ada seorangpun , mungkin itu hanya perasaan ku saja ,dan aku pun mengkemas barang-barang dan aku pun langsung menemui sahabatku yang sangat ramah nan baik hati, dengan melewati komplek rumah yang banyak sekali pohon yang rindang sepanjang jalan, biasanya sebelum aku pulang biasanya aku melihat sahabat sedang bermain biola di bawah pohon dekat rumah aku biasanya mengobrol dan saling curhat canda tawa pasti meliputi ku bahkan aku biasanya sampai lupa waktu dan dia namanya” INDRI” gadis imut dan suka menolong siapapun yang sedang kesusahan, apa lagi ketika melihat ada binatang yang di sakitti pasti dai akan menolongnya, Cahaya Matahari mulai redup dan aku pun langsung bergegas pulang takut kena ocehan mamahku yang super cerewed, aku langsung mandi dan beristirahat, ketika aku berbaring di tempat tidur HP ku berdering ternyata sahabatku menelfonku
“hallo rasi
“, indri
“hallo juga
indri, why ???” aku
“Coba kamu
keluar sebentar” indri
“lah emang
mau ngapain..???” aku sambil bingung
“lah ko kamu
bisa lupa sih sekarangkan bulan purnama, biasanyakan kita selalu melihat bulan
purnama di bawah pohon dekat rumah, bulan purnama yang sangat indah cahayanya
bagaikan hidup kita yang selalu terang”indri
“ohhh ia
lupa,baik ok..okk ma’af aku lupa, eh seperti biasa kamu bawa biola kamu yah ….???”aku
“ok baik
“indri
Aku dan
indri pun terus menatapi bulan tersebut tampa henti memandanginya, dengan di
iringi suara biola yang merdu nan indah menambah suasana semakin indah.
“hidup ini
bagaikan bulan punama kadan kita berpijar dengan apa yang kita miliki dan
kadang hidup kita pun gelap bagaikan bulan purnama, gelap ketika kita mempunyai
masalah yang sangat berat dan susah sekali untuk memcahkannya, dan hidup terasa
cerah ketika kita tidak memiliki masalah dan banyak sekaili orang yang kita
sayangi ada di dekat kita, kaya kamu sekrang kamu ada di sampingku sahabat yang
selalu menemaniku”kata indri sambil menatap bulan purnama
“ia benar
banget in semua perkataan kamu benar dalam kehidupaan ini kita bisa berpijar
dan gelap bagaikan bulan purnama, ehh makasihh loh,aku jadi malu di bilang
selalu ada di sampingmu” rasi sambil menatap bulan dengan pipi merah
‘‘ehh sudah
malam banget kita pulng yukk besok kan sekolah “indri
‘‘ia
udaranya pun semakin dingin, yu ah kita pulan entar aku di marahin ibuku yang
super cerewed, kita kan gadis perawan dan masih anak SMA gkk baik malam-malam
di luar”.aku *
Haripun
berganti cahaya bulan pun menghilang seketika, hari baru semangat baru impian
baru kenagan baru.
“Aduh enak
banget nih tidur,aku jadi gk sabar ingin cepat ke sekolah semoga aku mendapat
kan kenangan manis di sekolah aku harap canda dan tawa menyelimutiku “ *
Ketika aku
bermain selagi jam pelajaran istirahat, aku dan sahabatku indri sering duduk di
taman sambil melukis dan bermain biola.
Ketika aku
dan indri asik memainkan hobi masing-masing, tiba-tiba indri pingsan tak
sadarkan diri . aku sangat cemas dan sangat panik, aku langung membawa indri ke
ruang UKS, dan indri pun di periksa oleh dokter sekolah, tetapi indri
masih tak sadarkan diri dan doter
sekolah pun langsung menyarankan kalau indri harus di bawa ke rumah sakit,*
Ketika indri
di rumah sakit dan dokter sudah memeriksa, tak lama kemudian indri sadar.
“Di mana aku
,,,????” indri sambil bingung dan terus
memegang kepalanya
“Ade ada di
rumah sakit” jawab dokter
“lah emang
aku kenapa dok”indri
“ade gek
papa kok Cuma kecapean saja sama banyak fikiran”dokter
“oh ia de
kalau orang tua ade sudah dating, suruh keruangan dokter secepatnya”dokter
“baik dok,
eh dok tadi selagi aku kesini ada sahabatku gakk??indri
“ohh ia ada
dari tadi dia nungguin kamu, tuh sekarang ada diluar, dia kayanya sangat
kawatir, sahabat ade ya ????” dokter
“Ia bener
banget dok, dia sahabat baik aku, tolong ya dok panggil suruh kesini”indri
“oh ia
baik”dokter
Dan dokter
pun langsung memanggilku, dan aku segera masuk tak sabar ingin tau keadaan
sahabat ku.
“Indri kamu
sakit apa sihh???”aku
“gak
kenapa-napa ko, kata dokter sih Cuma kecapean aja sama banyak fikiran”indri
“emmmmz
syukur deh kalau baik-baik aja”indri
Dan keluarga
indri pun datang.
“kamu kenapa
? kok bisa gini ?”kata ibu indri dengan muka pucat dn sangat cemas
“aku gak
papa mah Cuma kecapean saja, oh ia mamah tadi kata dikter di suruh
keruangan”indri
‘‘ya sudah
mamah ke ruangan dokter dulu”ibu indri
“ehh ia
indri aku kesekoloh dulu ya”aku
“lah kok
cepet banget, kamu disini aja temenin aku”indri
“pinginnya
sihh seperti itu tapi gak bisa aku, belajar dulu, entar pulang sekolah aku
pasti kesini lagi” aku
“yah baik
lah, hati-hati di jalan “ indri
“ok siap
bos, cepat sembuh” aku
Ktika aku
mau keluar dari rumah sakit aku mendengar percakapan dokter sama ibu indri .*
“dok
sebenarnya anak saya sakit apa??”ibu indri
“Ma’af
sebelumnya bu tapi ibu harus ta bahwa anak ibu indri, hasil dari pemeriksaan
laboratorium bahwa indri terkena penyakit
‘ kangker darah’….”kata dokter
“apa
kangker dok ??!!!” ibu indri dengan
sangat terkejut
aku pun sangat syok mendengar kabar ini, lantas
aku berlari keluar dan menuju sekolah, ketika aku di kelas aku di Tanya oleh
guruku
“Rasi kenapa
kamu terus melamun, Tidak seperti biasanya, ada apa cerita ke ibu??”bu guru
“aku gk papa
bu” jawab rasi
“yah baiklah
kalau kamu gak kenapa-napa”bu guru
Aku masih
terus mengingat penyakit sahabatku, dan aku duduk di meja yang biasa di tempati
indri, dan aku menemukan secarik kertas yang bertuliskan “rindu yang takan
pernah terlupakan “. Dan aku terus
merenungi apa makna dari kata itu *
Akhirnya
sekolah sudah pulang akupun segera pulang dan ingin cepat-cepat kerumah sakit.
Ketika aku
sampai di rumah dan tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras, aku pun langsun
menuju di rumah sakit, ketika aku turun dari angkot yang berada di terminal,
terminal ke rumah sakit cukup jauh.
Dan aku
duduk di terminal sambil menunggu hujan reda, ketika aku duduk hp bordering,
teryata ibu indri yang menelfonku
“dan ibu
indri membri tau bahwa indri telah meninggal dunia..!!”
Aku sangat
kaget dan terpukul, hujan tak aku hiraukan aku berlari ke rumah sakit dengan di
guyur hujan, rumah sakit yang cukup jauh terasa sangat dekat ,!! Aku berlari dengan tetesan air mata ..
Setelah aku
sampai ke rumah sakit aku sangat tak kuat menerima semua ini aku tak menyangka sahabat terbaikku meninggalkan ku
secepat ini.. *
Hari itu
bertepatan dengan bulan purnama , aku pun melihat bulan purnama seperti biasa
tetapi hari ini terasa berbeda ku tak bisa menahan tetesan air mata ini dan aku
selalu mengingat kenangan indah bersama indri, aku hanya bisa memendam “ RINDU
YANG MENDALAM”
Karya:
Dzulfikar S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar